Beberapa pasangan berusia 40 hingga 50 tahun yang mungkin bosan dengan kehidupan perkawinannya, sering menjadikan Facebook sebagai pelarian. Nah, di situs inilah rata-rata mereka bertemu dengan orang-orang, bahkan kekasih di masa lalu.
Manager Australian Family Relationships Clearing House Elly Robinson, mengatakan perilaku online menyebabkan masalah di dalam suatu rumah tangga.
"Orang akan datang untuk konseling kepada kami dan biasanya salah satu pasangan menolak bahwa perilaku onlinenya dituding sebagai penyebab masalah keluarga, padahal itu adalah salah satu masalah," kata Robinson seperti dilansir okezone dari Times of India, Rabu (5/5/2010)
Menurut Robinson, jarang orang atau penelitian melihat efek dari perilaku online, padahal penggunaan jejaring sosial telah menyebar.
"Pola Hubungan Online berkembang lebih cepat karena sangat mudah untuk bertukar informasi, orang yang online 24 jam sehari tujuh hari sepekan akan memudarkan pola hubungan dalam kehidupan nyata... itu sedikit dunia fantasi, "katanya.
Namun, sejumlah kalangan membantah pernyataan tersebut. Internet tak membuat orang untuk selingkuh, karena selingkuh adalah pilihan dan bukan berarti internet bisa dituding sebagai pemicu keretakan rumah tangga.
sumber : okezone.com
