CALIFORNIA - Masih ingat dengan Bebo? Sebuah situs jejaring sosial, yang cukup populer di luar AS beberapa tahun lalu, membuat langkah yang cukup impresif di pasar jejaring sosial yang dikuasai oleh Facebook dan Myspace. America Online (AOL) membeli Bebo dengan harga USD850 juta di tahun 2008.
Melalui integrasi di layanan instant-messaging AOL, Bebo menggandakan jumlah penggunanya dan melanjutkan untuk membangun basis pengguna yang kuat di wilayah Inggris, Kanada dan Australia, dimana cukup populer terutama untuk konsumen berumur di bawah 20 tahun. Lebih dari dua pertiga pengguna Bebo berasal dari luar AS. Demikian seperti yang dikutip dari USA Today, Kamis (28/10/2010).
Akan tetapi, dengan pasar saham yang sedang tidak stabil, ditambah dengan penstrukturan ulang AOL, membuat AOL menjual Bebo dengan diskon tinggi, supaya bisa menaikkan cicilan pajak. Penjualan tersebut juga membuat AOL lebih atraktif sebagai sebuah sasaran penerimaan yang potensial.
"Kami di sini untuk tinggal dan berkembang," ujar Adam Levin, yang mengambil alih sebagai CEO Bebo di bulan Juni setelah banknya, Criterion Capital Partner, membeli Bebo dari AOL untuk jumlah yang tidak diberitahukan. Beberapa analis memperkirakan nilai dari pembelian tersebut sekira USD10 juta.
"Semenjak Levin mengambil alih kendali, Bebo telah menambahkan 1,5 sampai 2 juta pengguna terdaftar, yang menjadikan jumlah total pengguna Bebo sekitar 117 juta.
Meskipun kini Facebook adalah perusahaan internet terbesar di dunia, Levin mengatakan kalau Bebo tidak akan menghilang.
Levin memimpikan bisa menjadi pesaing kuat di pasar jejaring sosial. Di masa popularitas Myspace yang semakin menurun, Bebo terus menambah jumlah pengguna mudanya. Mengapa? Karena Bebo membolehkan penggunanya untuk mengubah tampilan halaman profil mereka dengan banyak warna dan gambar. Sementara Facebook profilnya statis untuk semua orang.
Sementara itu, Myspace tidak hanya berdiam diri. Pelopor situs jejaring sosial tersebut mulai untuk meluncurkan banyak fitur serta tampilan baru untuk para penggunanya.
Melalui integrasi di layanan instant-messaging AOL, Bebo menggandakan jumlah penggunanya dan melanjutkan untuk membangun basis pengguna yang kuat di wilayah Inggris, Kanada dan Australia, dimana cukup populer terutama untuk konsumen berumur di bawah 20 tahun. Lebih dari dua pertiga pengguna Bebo berasal dari luar AS. Demikian seperti yang dikutip dari USA Today, Kamis (28/10/2010).
Akan tetapi, dengan pasar saham yang sedang tidak stabil, ditambah dengan penstrukturan ulang AOL, membuat AOL menjual Bebo dengan diskon tinggi, supaya bisa menaikkan cicilan pajak. Penjualan tersebut juga membuat AOL lebih atraktif sebagai sebuah sasaran penerimaan yang potensial.
"Kami di sini untuk tinggal dan berkembang," ujar Adam Levin, yang mengambil alih sebagai CEO Bebo di bulan Juni setelah banknya, Criterion Capital Partner, membeli Bebo dari AOL untuk jumlah yang tidak diberitahukan. Beberapa analis memperkirakan nilai dari pembelian tersebut sekira USD10 juta.
"Semenjak Levin mengambil alih kendali, Bebo telah menambahkan 1,5 sampai 2 juta pengguna terdaftar, yang menjadikan jumlah total pengguna Bebo sekitar 117 juta.
Meskipun kini Facebook adalah perusahaan internet terbesar di dunia, Levin mengatakan kalau Bebo tidak akan menghilang.
Levin memimpikan bisa menjadi pesaing kuat di pasar jejaring sosial. Di masa popularitas Myspace yang semakin menurun, Bebo terus menambah jumlah pengguna mudanya. Mengapa? Karena Bebo membolehkan penggunanya untuk mengubah tampilan halaman profil mereka dengan banyak warna dan gambar. Sementara Facebook profilnya statis untuk semua orang.
Sementara itu, Myspace tidak hanya berdiam diri. Pelopor situs jejaring sosial tersebut mulai untuk meluncurkan banyak fitur serta tampilan baru untuk para penggunanya.
sumber : okezone.com
--